31 research outputs found

    Perkembangan Open Access dan Kontribusinya bagi Komunikasi Ilmiah di Indonesia

    Get PDF
    Fenomena Gold dan Green Open Access mulai tumbuh dan berkembang di Indonesia. Telah banyak perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakan institusional repositori (institutional repositories) yang berfungsi sebagai media yang memfasilitasi kegiatan desiminasi, akses, penggunaan kembali dan pelestarian dari sebuah karya yang dihasilkan oleh civitas akademika perguruan tinggi tersebut (Green Open Access). Selain institusional repository, perguruan tinggi juga menerbitkan jurnal secara elektronik dengan lisensi terbuka (Gold Open Access) sehingga mampu memacu proses desiminasi ilmu pengetahuaan dan mengakselerasi dampak (impact) agar artikel ilmiah yang diterbitkan tersebut dapat disitasi oleh publkasi artikel ilmiah yang lain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian ini menunjukan perkembangan open access dan kontribusinya bagi komunitas ilmiah di Indonesia, melalui pemaparan data baik secara kuantitatif maupun kualitatif mengenai jumlah dan pertumbuhan repositori institusi dan jurnal elektronik.

    KAJIAN PERILAKU INFORMASI MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

    Get PDF
    The aim of this study is to explore the student information behaviors of the Faculty of Humanities, UNDIP. Research uses quantitative methods to describe student behavior in information search.  The study found that Google is the most popular site for the students when they are looking for information. However, they still use the primary resources such as academic journals as their main references. The study also found that the students have less used the subscribed academic databases. The identification of students’ information behavior is important as it will be used for the enhancement of UNDIP library services. The results of this study can also be used as a library reference for UNDIP in designing user education that will support the improvement of student information search skills

    Perilaku Pencarian Informasi Anggota Grup Diskusi Online Whatsapp dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Penyelesaian Rambut Rontok

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh anggota grup diskusi online Whatsapp bernama “PEJUANG MAHKOTA” dalam menyelesaikan masalah rambut rontok yang dialami. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan purposive sampling guna menyaring informan sesuai dengan kriteria penelitian. Wawancara mendalam dan semi terstruktur digunakan peneliti sebagai teknik dalam pengambilan data terhadap 12 informan penelitian yang merupakan anggota dalam grup Whatsapp. Peneliti menggunakan metode thematic analysis sebagai teknik dalam menganalisis data penelitian yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan penelitian beranggapan rambut rontok merupakan sebuah masalah serius yang perlu segera mendapat penanganan. Hal tersebut mengakibatkan penderita rambut rontok membutuhkan informasi sebagai solusi penyelesaian rambut rontok. Pencarian informasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni rasa takut akan kebotakan, menurunnya tingkat percaya diri dan rasa takut akan penyakit lain dibalik masalah rambut rontok. Kegiatan pencarian dilakukan dengan menanyakan langsung kepada rekan sejawat atau orang tua, mencari, memilah, mencatat, mengevaluasi, mencari kembali atau pengulangan, tindakan perawatan rambut dan berbagi informasi. Dalam melakukan pencarian informasi juga ditemui beberapa hambatan yang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu hambatan internal dan eksternal, diantaranya hambatan koneksi jaringan internet, banyaknya sumber informasi yang kurang kredibel rentan akan informasi palsu dan hambatan secara personal dari masing-masing informan termasuk dalam perumusan kata kunci yang mengakibatkan hasil pencarian kurang sesuai dengan kebutuhan.

    Pengalaman Informasi (Information Experience) Sebuah Alternatif Perspektif Komprehensif dalam Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan

    Get PDF
    Pengalaman informasi merupakan objek dan domain kajian yang cukup baru di Indonesia. Belum banyak penelitian yang menggunakan perspektif teoritis pengalaman informasi guna mengungkap fenomena sosial lokal di Indonesia. Baik sebagai objek maupun domain kajian dalam fenomena sosial tertentu, perpektif ini memiliki sifat yang cukup fleksibel yaitu mempu diadopsi dalam berbagai konteks dan interdisipliner. Dengan mengusung tradisi interpretative di mana setiap tujuan penelitiannya adalah mengkonstruksi pemahaman dari setiap peristiwa sosial yang terjadi dalam konteks informasi. Pengalaman Informasi adalah salah satu dari sekian banyak pilihan perspektif baru yang dapat digunakan dalam kajian ilmu informasi dan perpustakaan di Indonesia. Perihal ini membuka peluang dan tantangan bagi para peneliti dan akademisi di Indonesia untuk melakukan kajian. Melalui tulisan ini penulis mencoba memberikan pengantar dan gambaran umum sebagai modal untuk memahami kajian pengalaman informasi

    Menyoal Pentingnya Layanan Informasi dan Referensi di Perguruan Tinggi Indonesia

    Get PDF
    Perpustakaan kini tidak cukup jika hanya sekedar melayani. Perpustakaaan kini harus memiliki nilai tambah. Selain tugas pokoknya yaitu menyediakan sumber informasi, perpustakaan harus dapat lebih proaktif, perpustakaan mampu memberikan pendidikan, pengajaran, dan bimbingan dalam usaha pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka. Guna memenuhi tuntutan tersebut maka perpustakaan perlu memanifestasikan sebuah layanan yang dinamakan layanan informasi dan referensi. Layanan informasi dan referensi adalah kegiatan konsultasi informasi di mana staf pustakawan merekomendasikan, mengiterpretasikan, mengevaluasi, serta menggunakan sumber daya informasi untuk membantu pemustaka memenuhi kebutuhan informasinya. Pada artikel ini akan diulas mengenai pentingnya sebuh layanan informasi dan referensi eksis di perpustakaan perguruan tinggi

    Pengembangan Instrumen Pengukuran Kemampuan Literasi Informasi Berbasis Efikasi Diri (Self Efficacy)

    Get PDF
    Literasi informasi merupakan kemampuan untuk menentukan informasi yang dibutuhkan, mengakses kebutuhan informasinya secara efektif dan efisien, mengevaluasi informasi dan sumber-sumber yang didapatkannya secara kritis, menggabungkan informasi yang dipilihnya menjadi sebuah landasan pengetahuan, menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu, mengetahui isu-isu ekonomi, hukum, dan sosial seputar pengguanaan informasi, serta menggunakan informasi secara etis dan legal. Untuk mengetahui kemampuan tersebut pada seorang individu maka dirancanglah berbagai instrumen pengukuran. Instrumen yang telah lebih dahulu dikembangkan dengan cara mengukur secara kognitif kemampuan literasi informasi tersebut. Selanjutnya muncul premis yang menyatakan bahwa faktor psikologis berupa kepercayaan diri juga turut andil menjadi penentu kesuksesan individu dalam menyelesaikan tugas. Melalui premis tersebut muncul argument bahwa kepercayaan diri dapat menjadi ancangan untuk mengukur kompetensi literasi informasi. Dengan mengadopsi disiplin ilmu psikologi disusun dan dikembangkanlah sebuah alternatif pengukuran kemampuan literasi informasi yang disebut Information Literacy Self-Efficacy

    Community of Practice Sebagai Wadah Berbagi Pengetahuan Berdimensi Teknis dan Kognitif

    Get PDF
    Pengetahuan merupakan aset tak berbentuk (intangible) bagi masyarakat informasi. Melalui pengetahun sebagai modal, mampu menghasilkan karya dan inovasi. Untuk meningkatkan potensi terciptanya inovasi perlu dilakukan kegiatan penggabungan pengetahuan melalui aktifitas berbagi pengetahuan. Aktifitas berbagi pengetahuan rentan mengalami kendala terutama bagi pengetahuan yang memiliki dua dimensi baik kognitif maupun teknis. Karena cara yang paling efektif untuk membagi pengetahuan yang memiliki dua dimensi tersebut adalah melalui praktik. Aktifitas berbagi pengetahuan tersebut populer dengan istilah Community of Practice

    Repositori Institusi Universitas Diponegoro: Sebuah Analisis Webometrics

    Get PDF
    Pemeringkatan Webometrik di Indonesia menjadi salah satu indikator pupolaritas repositori institusi perguruan tinggi. Universitas Diponegoro melalui repositori institusinya yang dapat diakses pada tautan http://eprints.undip.ac.id/ berupaya mengejar ranking terbaik dari ratusan bahkan ribuan repositori yang ada di dunia. Penelitian menyajikan data kuantitatif hasil perhitungan Webometrik Repositori Institusi Universitas Diponegoro pada tahun 2016. Metode Penelitian yang digunakan adalah melalui 4 kriteria perhitungan yaitu size, filerich, visibility, dan scholar. Hasil penelitian menunjukan  bahwasanya pada kriteria size halaman Repositori Universitas Diponegoro adalah 291.000 recall (temuan),  kemudian untuk kriteria filerich terdapat 16.500 recall (temuan), lalu untuk kriteria scholar 907 recall (temuan), sedangkan untuk kriteria visibility berdasarkan grafik yang dimunculkan oleh halaman Magestic SEO nampak belum cukup banyak backlink yang muncul pada tiap harinya

    Pengalaman Informasi Pustakawan dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

    Get PDF
    Adanya program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial sebagai program unggulan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarspus) Kabupaten Purbalingga, dirasa penting untuk mengetahui bagaimana interaksi yang terbentuk antara pustakawan, masyarakat dan mitra program dengan informasi yang ada, serta peristiwa seperti apa saja yang dialami oleh pustakawan yang terlibat selama ini, guna dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan dan pengembangan program kedepannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman informasi yang dialami pustakawan di Dinarspus Kabupaten Purbalingga dalam melaksanakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah  Pustakawan sebanyak 7 orang,  yang terdiri dari: 4 Pustakawan Dinarspus Kabupaten Purbalingga dan 3 Pustakawan Mitra Program. Dengan menggunakan thematic analysis, penelitian ini menunjukan hasil bahwa dalam mencapai keberhasilan jalannya program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga, banyak sekali pengalaman informasi yang dialami pustakawan dan berpengaruh besar terhadap perubahan perasaan, pola pikir dan tindakan pustakawan dalam menjalankan profesinya, terutama dalam menjalankan program inklusi sosial. Pengalaman informasi yang dialami ini membantu pustakawan dalam menentukan kebutuhan informasi masyarakat mana yang penting untuk dipenuhi terlebih dahulu dan kegiatan inklusi atau pelatihan apa yang paling tepat dirancang dan dibuat guna menjadi strategi dalam pemenuhan kebutuhan informasi tersebut. Meskipun terdapat beberapa kesulitan dan hambatan, pelaksanaan program di Kabupaten Purbalingga sudah berjalan cukup baik dan mendapatkan respon yang positif. Selain itu, program ini juga telah memberikan banyak manfaat bagi kesejahteraan masyarakat serta diri pustakawan secara pribadi. Penelitian ini membantu pustakawan dan/atau perpustakaan lain sebagai pembelajaran dalam pelaksanaan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial

    Teori dan Proses Seleksi Sumber Informasi di Perpustakaan

    Get PDF
    Pengembangan koleksi di perpustakaan merupakan kegiatan yang sangat kompleks dan dilematis. Dimulai dari mengidentifikasi demografi masyarakat yang dilayani guna mengenali kebutuhan informasi sampai pada tahap mengoptimalisasi kebergunaan sumber daya informasi yang dimiliki. Dari beberapa tahapan pengembangan koleksi, proses seleksi merupakan aktifitas yang paling kompleks dan dilematis. Perpustakaan dihadapkan pada pilihan yang sulit, yaitu antara tuntutan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat yang dilayaninya dengan ketersediaan dana (budgeting) yang dimiliki/ tersedia di perpustakaan. Pada tulisan ini penulis berupaya menjelaskan seluk beluk kegiatan dan proses seleksi sumber informasi di perpustakaan
    corecore